Kamis, 19 Mei 2011

Your Call

19 Mei 2011
Pukul 20.28

Jujur, aku merasa speechlees ketika melihat namamu tertera di layar handphoneku
Yang menandakan kau mengirim sebuah pesan untukku, pesan sangat singkat
‘Dek nis…’ aku begitu senang membacanya, entah mengapa terasa sangat spesial
Dan sejak itu, kita mulai berbalas pesan dan bercerita
Sebenarnya, sebelum ini kita pernah berbalas pesan, namun bagiku kali ini yang paling berkesan
Aku sadar mungkin terlalu cepat untukku menyatakannya, bahwa aku membutuhkanmu
Namun, aku tak mau menunggu terlalu lama, seperti lagunya vierra
Karena aku tak ingin menyesal dan menangis karena terlambat
Aku tak peduli apa jawabmu, yang penting sudah aku nyatakan *dewi2 ayang2ku”
Entah kenapa, beberapa lagu dari vierra berasa pas di keadaanku ini
Aku sadar, aku tidak cantik, aku tidak pintar, aku tidak pantas mengatakan ini
Tapi, aku tak bisa menutupinya lagi, bahwa sudah terlalu lama aku memendam ini
Ya Allah, aku mohon dukung aku 

Jumat, 06 Mei 2011

Maafkan aku

06 Mei 2011
11.29

Tahukah kau, hari apa ini?
Mungkin bagimu hari ini tidak begitu penting.
Karena mungkin kamu sudah tidak tahu siapa aku.
Bagaimana aku selalu mengharap namamu muncul di layar handphoneku
Sejujurnya, sejak saat itu, tepat satu tahun yang lalu
Aku mulai merasa bisa melupakan luka yang masih tertanam pada hatiku
Kuucapkan terima kasih padamu yang telah menghilangkan luka itu
Namun sekarang, justru dirimulah yang membuatku mengalami luka itu lagi
Aku tak tahu mengapa, namun hatiku terasa teramat sakit, more than before
Aku mulai menyadari, bahwa kamu sudah tidak ingin mengenalku lagi
Atau hanya perasaanku saja, kalau kamu sudah tidak membutuhkanku lagi?
Aku menyerah untuk menarik simpatimu lagi, karena ku rasa kamu bukan untukku
Mungkin, jika kamu memang tercipta untukku, suatu saat pasti kamu akan kembali padaku
Tahukah kamu? Melupakan dirimu adalah hal tersulit bagiku, selain mengerjakan soal2 fisika
Semua orang terdekatku menyarankan untuk melupakanmu, secara perlahan namun pasti
Tapi… Sejujurnya aku tak bisa, karena dirimu telah memberiku banyak kenangan yang indah
Kusadari, ini semua salahku, karena aku terlalu berkhayal dan bergantung padamu
Harapan-harapanku seperti negeri dongeng yang tak mungin terwujud di dunia nyata
Di mana seorang putri akan dijemput oleh seorang pangeran dari sebuah istana dan menikah
Harapan ini terlalu abstrak, bahkan tak mungkin untuk terwujud dalam hidupku, hidupmu
Aku tahu, aku tidak boleh mendahului takdir, tapi apa daya? Hatiku terlanjur sakit
Aku terjatuh lagi dalam lubang yang sama, bahkan ini lebih sakit dari lubang2 yg lain
Maafkan aku, aku terlanjur menyayangimu, terlanjur berharap banyak padamu
Terlalu melebih2kanmu, bahkan ku rasa aku terlalu mencintaimu
Maafkan aku, aku sungguh tak sanggup bila aku harus melupakanmu
Walau bagaimanapun, kata2mu dlm pesan yg kau kirim dulu sangatlah menyentuh hatiku
Maafkan aku…. Kali ini aku harus berusaha untuk melupakanmu, melepasmu
Karena dirimu terlalu berharga untuk ku ingat dan ku simpan. Te iubesc.

Sebuah Puisi Untuk Ayah

04 Mei 2011
18.35

Engkau adalah penjaga, pengawas, pengawal terbaik yang ada
Engkau telah meneteskan keringat hanya demi diriku
Dengan kekuatanmu kau membanting tulang
Dengan kepintaranmu kau mengajariku
Dengan keikhlasanmu kau mengingatkanku
Dengan kehalusan kau mendidikku
Ayah, aku tahu aku tak pantas memberimu apa2
Aku tak pantas membelikanmu sesuatu dari dompetku
Karena semua itu milikmu yang kau beri untukku
Ayah, perkenankan aku untuk mempersembahkan sebuah puisi untukmu
Mungkin hanya lewat puisi ini, akan kusampaikan seluruh rasaku terhadapmu
Maafkan aku jika puisi ini tidak begitu baik dan bermajas
Ayah, terima kasih untuk semuanya, terima kasih.

Sebuah Puisi Untuk Bunda

04 Mei 2011
17.58

Engkau adalah malaikat, pendamping, pelindung
Engkau telah perjuangkan hidupmu demi ‘adanya’ aku
Dengan kesabaranmu kau menasehatiku
Dengan kasih sayangmu kau membesarkanku
Dengan kepedulianmu kau membasuh lukaku
Dengan kecintaanmu kau membantuku berdiri
Dengan keberanianmu kau membelaku
Bunda, entah apa yang pantas kuberi untuk jasa2mu
Apa balasan yang pantas untukmu Bunda?
Aku tahu, aku tak pantas memberimu apa2
Karena semua yang kumiliki adalah milikmu
Bunda, izinkanlah aku mmpersembahkan sebuah puisi untukmu
Karena hanya dengan puisi ini aku bisa mengungkapkan apa yang kurasa terhadapmu
Meski hanya beberapa baris, aku yakin kau pasti mengerti semua bahasa rasaku
Bunda, maafkan aku jika hingga sekarang aku belum bisa menjadi anak ‘emas’mu
Aku berjanji, suatu saat nanti aku akan membuatmu bangga
Bunda, terima kasih atas segala2nya.

Rabu, 04 Mei 2011

..luka itu..

29 April 2011
17.32.05

gresan2 tnta lama kmbli mncuat tb2 dlm hatiku
entah mngapa byang2 semu mulai bptar spti film di benakku
kepingan2 memori yg sdh brhasil kukubur kmbli bngkit dhdapnku
takut mulai mrasuki jiwaku
perih scra prlhan mlebarkan kmbli lubang htam yg mnghilang slma 3 thun trakhir ini
pnyslan trdlm mnghunjam sukma n raga
ingn rsanya ak mndrita amnesia ssaat agr knangan buruk it hlang untk slmanya
tak ingnku mngingat, mndngr bhkn mlht nama it
semua hny mmbuatku mndrita krn luka it
luka yg sdh kusmbhkan dgn sekuat tenaga tb2 kmbli dtang tnpa pduli akanku
haruskah ak tjht lg krn luka it?
hruskah pula pnyesalan in mnghantuiku?
siapapun, bantu ak untk mlupakan luka itu …