Hari ini mungkin hari yang patut untuk saya ingat semasa hiduppp
Pertama kalinya, mendengar ibu, yaa mendengar ibu menangis di telfon :)
Alasan ibu menangis, tak lain dan tak bukan adalah karena adek saya, yang selalu jadi kebanggaan keluarga, masuk di prodi yang diidam-idamkan almarhumah eyang dan ibu, atau bahkan mungkin oleh semua oraang, prodi ini adalah Pendidikan Dokter
Selamat teruntuk adekku yang tersayang, paling pinter daah pokoknyaa ^^
Mungkin hal ini juga bisa jadi pelajaran untukku, bagaimana rasanya diterima di pilihan pertama, ataupun pilihan terkakhir,
perbedaan yang kontras sekali antara saya dan ade
namun di satu sisi, yang paling bisa saya ambil adalah bagaimana membahagiakan ibu tercinta
bagaimana mendengar tangisan ibu yang menderu karena bahagia anak-anaknya bisa diterima di universitas dan melanjutkan kuliah
Hal ini, membuat saya berfikir lagi, tegakah saya untuk bercerita kepada Abah dan Umi saya, bahwasanya saya ingin "rehat" dari perkuliahan ini karena saya merasa tidak nyaman, dan belum menemukan passion sayaa
Pada saat perjalanan pulang ke kos dan ingin membuka pengumuman SNMPTN adek saya, saya kembali berfikir, mungkin jalan inilah yang diridhoi Umi, tanpa merugi atau memaksa
Jalan inilah yang harus saya lalui untuk mendapatkan ridho Illahi :')
Abah, Umi, maafkan Nisa, jika sempat berfikir untuk "rehat" dan melarikan diri dari kenyataan
Mungkin , Nisa hanya harus lebih berusaha dan bertanggung jawab pada diri sendiri
Tentang memotivasi diri untuk terus berprestasi dalam bidang apapun
Seharusnya, saya harus lebih berusaha untuk mengejar ketertinggalan atas prestasi akademik saya
dan melanjutkan hobi non akademik saya di bidang sastra yaitu menulis
Mungkin memang menjadi seorang guru bukanlah apa yang aku ingin, apa yang aku dambakan seumur hidupku, namun jika disini saya dapat belajar berbagai hal tentang ilmu, kesabaran, persahabatan, kekompakan, solidaritas dan semua aspek kehidupan bersama teman dan dosen-dosen hebat, apa salahnya jika saya bertahan? :')